Saturday 27 July 2013

SEMBILU MENUSUK KALBU

Aku disini terdiam kaku
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut malam
Cahaya mataharipun hilang ditelannya
Ku mencintai bukan membenci

Namun ketika ku coba tuk memahami arti cinta sebenarnya
Kenapa hanya lirih luka yang kudapat
Ku coba untuk merajut kembali kapas putih
Ketika rajutan itu akan utuh, ku hancurkan dengan sebuah bambu yang teramat tajam
Ku cabik-cabik, seolah tak punya perasaan

Aku hanya bisa membisu melihatnya
Seakan pasrah dengan semua yang kulihat
Mungkin ini karena ku mencintai
Tapi bukan aku yang dicintai

Semoga kau bahagia dengan lukaku ini
Semoga kau tenang dengan penderitaan hatiku ini
Sesungguhnya Tuhan Maha Melihat
Mendengar dan merasakan apa yang kurasa dan Dia tidak diam
Tapi Dia selalu mendengar do'a ku

No comments:

Post a Comment