Tangisan dari harapan dan goresan dari ingatan
Kini menjelma kembali di lubuk hati
Ketika pertama kali aku mengagumi kemurnian
Dari setangkai bunga yang wangi
Dua musim ku lalui bersamanya dalam ikatan janji
Siang dan malam pun ku nikmati seiring dengan warna-warni bumi
Wanginya yang khas senantiasa hiasi hari-hariku jauh lebih berarti
Oh betapa bahagianya hati ini
Namun seiring dengan waktu berlalu
Rasa sayangku pada bunga itu perlahan memudar
Segala corak dan warna yang dulu ku kagumi seketika sirna
Karena dia telah menghianati janji dan kesetiaan yang ku kemas rapi dalam hati
Sungguh aku tak mengerti
Betapa mudahnya ia melepas diri
Setelah sekian lama aku merawat
Menjaganya sepenuh hati
Aku tak mampu menahan pedihnya luka ini
Hingga akhirnya aku pasrah diri dan berjanji untuk meninggalkannya
Karena tak mungkin aku menghirup kembali aroma bunga yang sudah tidak mewangi
Tak mungkin kujamah tangkai bunga yang sudah dipenuhi duri
Mungkin suatu saat nanti dia akan mengerti dan menyesali
Atas durinya yang telah menyakiti, itupun jika ia masih punya hati nurani
Andai saja nanti ku temukan kembali bunga yang wangi
Ku harap corak dan wanginya jauh lebih berarti di dalam hati
PUISI
Saturday 27 July 2013
SEMBILU MENUSUK KALBU
Aku disini terdiam kaku
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut malam
Cahaya mataharipun hilang ditelannya
Ku mencintai bukan membenci
Namun ketika ku coba tuk memahami arti cinta sebenarnya
Kenapa hanya lirih luka yang kudapat
Ku coba untuk merajut kembali kapas putih
Ketika rajutan itu akan utuh, ku hancurkan dengan sebuah bambu yang teramat tajam
Ku cabik-cabik, seolah tak punya perasaan
Aku hanya bisa membisu melihatnya
Seakan pasrah dengan semua yang kulihat
Mungkin ini karena ku mencintai
Tapi bukan aku yang dicintai
Semoga kau bahagia dengan lukaku ini
Semoga kau tenang dengan penderitaan hatiku ini
Sesungguhnya Tuhan Maha Melihat
Mendengar dan merasakan apa yang kurasa dan Dia tidak diam
Tapi Dia selalu mendengar do'a ku
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut malam
Cahaya mataharipun hilang ditelannya
Ku mencintai bukan membenci
Namun ketika ku coba tuk memahami arti cinta sebenarnya
Kenapa hanya lirih luka yang kudapat
Ku coba untuk merajut kembali kapas putih
Ketika rajutan itu akan utuh, ku hancurkan dengan sebuah bambu yang teramat tajam
Ku cabik-cabik, seolah tak punya perasaan
Aku hanya bisa membisu melihatnya
Seakan pasrah dengan semua yang kulihat
Mungkin ini karena ku mencintai
Tapi bukan aku yang dicintai
Semoga kau bahagia dengan lukaku ini
Semoga kau tenang dengan penderitaan hatiku ini
Sesungguhnya Tuhan Maha Melihat
Mendengar dan merasakan apa yang kurasa dan Dia tidak diam
Tapi Dia selalu mendengar do'a ku
SAHABATKU
Sahabatku
Detik-detik perpisahan sudah mulai mendekat
Apa yang telah kita lalui bersama hanya akan tinggal kenangan
Sahabatku
Dulu kita selalu bersama, bercanda tawa
Walau kadang ada luka dan pertengkaran
Sahabatku
Maaf jika pernah aku membuatmu tersakiti
Maaf jika pernah aku menyaingi kelebihanmu
Sahabatku
Aku tau setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Pertemuan yang kita lalui adalah hal terindah untukku
Namun perpisahannya sungguh terasa pedih
Sahabatku
Walau kita akan berpisah, semua yang kita lalui kan tinggal kenangan
Namun yakinlah suatu saat kita akan bertemu lagi
Sahabatku
Aku sangat menyayangimu
Meskipun engkau jauh disana
Detik-detik perpisahan sudah mulai mendekat
Apa yang telah kita lalui bersama hanya akan tinggal kenangan
Sahabatku
Dulu kita selalu bersama, bercanda tawa
Walau kadang ada luka dan pertengkaran
Sahabatku
Maaf jika pernah aku membuatmu tersakiti
Maaf jika pernah aku menyaingi kelebihanmu
Sahabatku
Aku tau setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Pertemuan yang kita lalui adalah hal terindah untukku
Namun perpisahannya sungguh terasa pedih
Sahabatku
Walau kita akan berpisah, semua yang kita lalui kan tinggal kenangan
Namun yakinlah suatu saat kita akan bertemu lagi
Sahabatku
Aku sangat menyayangimu
Meskipun engkau jauh disana
Wednesday 24 July 2013
SAHABAT YANG TELAH PERGI
Dunia kita tak lagi sama
Kau telah berada di tempat yang jauh dan penuh cahaya suci
Dan aku terkujur dalam sepi dan menanti untuk bertemu dirimu
Namun entah kapan kita bisa bertemu kembali
Dan bersama lagi seperti dahulu kala
Aku sangat merindukan dirimu
Senyummu dan canda tawamu
Yang selalu menghiasi hari-hariku dengan ceria
Namun, Tuhan berkehendak lain
Kita berpisah untuk selama-lamanya
Hanya sebongkah nisan yang tertulis namamu
Dan hatiku berkecamuk tak menentu
Dalam ruang kosong dan hampa
Aku terduduk di bangku yang kau duduki dulu
Hatiku menahan isak tangis
Dan berderai air mata yang terjatuh berlinang
Oh sahabatku
Apakah kau rindu padaku
Seperti aku merindukanmu disini
Kau selalu menghiasi hari-hariku dengan indah
Kau membuatku menjadi bahagia seperti dulu
Namun mengapa kesedihan ini datang kepadaku
Sahabatku, seperti apakah duniamu sekarang.?
Apakah jauh lebih indah dari duniamu yang sebelumnya
Aku hanya selalu berdoa untukmu
Agar kau selalu bahagia dan tenang disana
Dan Tuhan selalu menjagamu dengan baik. Amien
Kau telah berada di tempat yang jauh dan penuh cahaya suci
Dan aku terkujur dalam sepi dan menanti untuk bertemu dirimu
Namun entah kapan kita bisa bertemu kembali
Dan bersama lagi seperti dahulu kala
Aku sangat merindukan dirimu
Senyummu dan canda tawamu
Yang selalu menghiasi hari-hariku dengan ceria
Namun, Tuhan berkehendak lain
Kita berpisah untuk selama-lamanya
Hanya sebongkah nisan yang tertulis namamu
Dan hatiku berkecamuk tak menentu
Dalam ruang kosong dan hampa
Aku terduduk di bangku yang kau duduki dulu
Hatiku menahan isak tangis
Dan berderai air mata yang terjatuh berlinang
Oh sahabatku
Apakah kau rindu padaku
Seperti aku merindukanmu disini
Kau selalu menghiasi hari-hariku dengan indah
Kau membuatku menjadi bahagia seperti dulu
Namun mengapa kesedihan ini datang kepadaku
Sahabatku, seperti apakah duniamu sekarang.?
Apakah jauh lebih indah dari duniamu yang sebelumnya
Aku hanya selalu berdoa untukmu
Agar kau selalu bahagia dan tenang disana
Dan Tuhan selalu menjagamu dengan baik. Amien
AKU MOHON DENGAN SANGAT
Kembalilah wahai sayangku
Kembalilah padaku
Cintailah aku setulus hatimu
Karena aku tak bisa hidup tanpamu
Dan bila suatu saat nanti aku pergi
Bukan karena aku menyerah
Namun ku pergi karena waktu dan ruang yang memisahkan
Apabila itu terjadi maafkanlah bila aku tiada lagi disisimu
Bila saja waktu memihakku
Sejak dari awal terakhirku bertemu denganmu
Seharusnya ku bilang sayang, ku bilang cinta
Karena semua itu milikmu
Kemudian
Tetaplah jalani mimpimu
Meski saat itu nanti tak bersamaku
Karena bagiku, bahagiamu damaikan hatiku
Kembalilah padaku
Cintailah aku setulus hatimu
Karena aku tak bisa hidup tanpamu
Dan bila suatu saat nanti aku pergi
Bukan karena aku menyerah
Namun ku pergi karena waktu dan ruang yang memisahkan
Apabila itu terjadi maafkanlah bila aku tiada lagi disisimu
Bila saja waktu memihakku
Sejak dari awal terakhirku bertemu denganmu
Seharusnya ku bilang sayang, ku bilang cinta
Karena semua itu milikmu
Kemudian
Tetaplah jalani mimpimu
Meski saat itu nanti tak bersamaku
Karena bagiku, bahagiamu damaikan hatiku
Sunday 21 July 2013
KECEWA
Indahnya malam ini, tak seperti indahnya hatiku
Indahnya bintang di langit, tak jua seindah batinku
Bulan yang menerangi gelapnya bumi, tak mampu menerangi batinku
Yang terlanjur kelam karenamu
Batin yang kini luluh lantak, hancur berkeping-keping
Tak mampu terobati lagi
Hatiku terlanjur sakit
Kecewa...atas ulahmu dan ulahnya
Kutahan air mata yang tak mampu terbendung lagi
Kutahan agar tak meleleh di pipi mungilku
Sebab ku tak mau
Menangis, melihat kenyataan kau dengannya
Ku lapangkan dada, meski ku tahu ku tak mampu
Ku coba tuk selalu tersenyum ceria di depan kalian
Meski di balik itu....???
Hatiku sangatlah rapuh
Indahnya bintang di langit, tak jua seindah batinku
Bulan yang menerangi gelapnya bumi, tak mampu menerangi batinku
Yang terlanjur kelam karenamu
Batin yang kini luluh lantak, hancur berkeping-keping
Tak mampu terobati lagi
Hatiku terlanjur sakit
Kecewa...atas ulahmu dan ulahnya
Kutahan air mata yang tak mampu terbendung lagi
Kutahan agar tak meleleh di pipi mungilku
Sebab ku tak mau
Menangis, melihat kenyataan kau dengannya
Ku lapangkan dada, meski ku tahu ku tak mampu
Ku coba tuk selalu tersenyum ceria di depan kalian
Meski di balik itu....???
Hatiku sangatlah rapuh
PATAH HATI
Berharap mentari menyapaku
Berharap rembulan menghampiriku
Ribuan rindu telah bersatu
Butiran cinta dan sayang pun beradu
Dimanakah tempatku mengadu
Tempatku menyatakan cintaku
Cinta yang tulus hanya untukmu
Walau hanya sebuah angan yang akan berlalu
Mimpi memilikimu sudah menjadi darah dagingku
Khayalan mendapatkanmu telah menjadi kebiasaanku
Walau semua selalu menjadi pilu
Tapi masih saja aku mencintaimu
Mungkin rasa ini sudah membeku
Mungkin cinta ini takkan bisa pergi dari hatiku
Meskipun aku tau ini akan selalu menjadi sendu
Tapi selalu saja aku merasa rindu
Aku memang tiada arti bagimu
Tiada apa-apanya aku dimatamu
Sedetikpun kau takkan pernah memikirkanku
Walau tak kau tau setiap detik aku memikirkanmu
Sekarang aku coba menghapus bayangmu
Menghapus harapku padamu
Menghapus cinta yang sia-sia yang terus menyakitiku
Aku harap rasa ini sanggup berlalu
By : Winna Adelina
Berharap rembulan menghampiriku
Ribuan rindu telah bersatu
Butiran cinta dan sayang pun beradu
Dimanakah tempatku mengadu
Tempatku menyatakan cintaku
Cinta yang tulus hanya untukmu
Walau hanya sebuah angan yang akan berlalu
Mimpi memilikimu sudah menjadi darah dagingku
Khayalan mendapatkanmu telah menjadi kebiasaanku
Walau semua selalu menjadi pilu
Tapi masih saja aku mencintaimu
Mungkin rasa ini sudah membeku
Mungkin cinta ini takkan bisa pergi dari hatiku
Meskipun aku tau ini akan selalu menjadi sendu
Tapi selalu saja aku merasa rindu
Aku memang tiada arti bagimu
Tiada apa-apanya aku dimatamu
Sedetikpun kau takkan pernah memikirkanku
Walau tak kau tau setiap detik aku memikirkanmu
Sekarang aku coba menghapus bayangmu
Menghapus harapku padamu
Menghapus cinta yang sia-sia yang terus menyakitiku
Aku harap rasa ini sanggup berlalu
By : Winna Adelina
TENGGELAM
Aku sedih dengan ukiran yang indah memuja akan dunia
Luka yang memahat, Luka yang begitu menusuk
Luka yang menghujam jantungku
Tapi tidak ada yang tahu bahwa aku kecewa dalam cerita
Sampai untuk berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
Dan untuk membuat aku tenggelam
Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busukmu
Dengan semua janji-janji palsumu membuat sayap ini patah dan mati
Aku menangis meratapi takdir
Merasakan seakan dunia ini tak berarti lagi
Dan kini hanya kesedihan, kekecewaan yang menemaniku
Cinta, sungguh aku tak mengerti
Friday 19 July 2013
TERINGAT DIRIMU
Dalam ruang waktu kucoba lupakan
Sejenak memendam kisah lama yang silam
Melihat pelangi yang kini telah kelam
Gelap gulita dan sunyi mencekam
Nampak hadirmu dalam ingatan
Terlihat jelas tapi menyakitkan
Walau terasa kau ku dambakan
Membuat aku dalam kesepian
Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya
Kau yang ku puja takkan terlupa
Seringkali kau nampak senangkan
Dan tak jarang kau juga menyakitkan
Kerinduan ini membuatku gila
Kehilangan dirimu sebuah luka
Berangan aku tuk selamanya
Hingga matipun selalu bersama
Dan mungkin seandainya nanti
Mentari tak bersinar lagi
Kau tetap dan selalu disisi
Menemaniku dalam indahnya surgawi
Sejenak memendam kisah lama yang silam
Melihat pelangi yang kini telah kelam
Gelap gulita dan sunyi mencekam
Nampak hadirmu dalam ingatan
Terlihat jelas tapi menyakitkan
Walau terasa kau ku dambakan
Membuat aku dalam kesepian
Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya
Kau yang ku puja takkan terlupa
Seringkali kau nampak senangkan
Dan tak jarang kau juga menyakitkan
Kerinduan ini membuatku gila
Kehilangan dirimu sebuah luka
Berangan aku tuk selamanya
Hingga matipun selalu bersama
Dan mungkin seandainya nanti
Mentari tak bersinar lagi
Kau tetap dan selalu disisi
Menemaniku dalam indahnya surgawi
SELEMBAR PUISI BUAT KEKASIH
Terpaku dalam kegundahan hati
Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari
Tiada lagi tempat hari yang terasa ada
Hanyalah lelah, lelah yang kurasa
Andaikan waktu itu tak terjadi
Mungkin hatiku takkan remuk seperti ini
Langkahku terhenti dalam kelamnya malam
Mataku terhalang jurang yang dalam
Pendengaranku sayup-sayup tak menentu
Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan
Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi
Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini
Semangatku lemah hatiku susah
Teringat malam itu yang menyakitkan, dan inikah kehidupan.?
Kurasa semua bukan seperti ini
Mungkin masih ada titik terang yang akan menyinari kegelapan hati
Memberi pujian untuk diri sendiri
Meredamkan semua yang ada saat ini
Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini
Baca juga yang lain yah
Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari
Tiada lagi tempat hari yang terasa ada
Hanyalah lelah, lelah yang kurasa
Andaikan waktu itu tak terjadi
Mungkin hatiku takkan remuk seperti ini
Langkahku terhenti dalam kelamnya malam
Mataku terhalang jurang yang dalam
Pendengaranku sayup-sayup tak menentu
Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan
Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi
Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini
Semangatku lemah hatiku susah
Teringat malam itu yang menyakitkan, dan inikah kehidupan.?
Kurasa semua bukan seperti ini
Mungkin masih ada titik terang yang akan menyinari kegelapan hati
Memberi pujian untuk diri sendiri
Meredamkan semua yang ada saat ini
Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini
Baca juga yang lain yah
Subscribe to:
Posts (Atom)